Setiap kali ke Bandung aku tidak akan lupa ke Jalan Palasari, Bandung yang menjejerkan toko-toko buku lama dan baru dengan harga murah dan siap dibalut sekali buku yang kita beli. Ketika tahun 1970an, aku kerap mengunjungi Jalan Cikapundung, namun kerana desakan pembangunan peniaga di Cikapundung terpaksa dipindahkan ke Jalan Palasari. Tak kisahlah di mana letaknya toko buku murah, peminat buku akan tetap mencarinya.
Ketika aku menatap buku Tere Liye itu, aku sungguh terkesan dengan kata-kata indah tersebut. Apakah yang ingin disampaikan melalui kata-kata, “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin?”.
Perkataan “jatuh” membawa makna berubah dari satu kedudukan yang tinggi kepada suatu kedudukan yang rendah. Dihina. Dimalukan. Diremehkan. Disalahmengerti. Dan sebagainya. Disebabkan angin, daun itu jatuh, namun daun itu tak pernah membenci angin yang menjatuhkannya. Dalam kata lain sungguh berhati mulia “daun” itu. Apa lagi dia tak pernah membenci orang yang menjatuhkannya. Sebuah pribadi mulia, yang pasrah, yang positif menghadapi hidup ini.
Setiap kali daun itu jatuh, dia tidak mencari siapa yang menjatuhkannya, malah dia terlebih dahulu memaafkan penjatuhnya kerana dia tak pernah membenci penjatuhnya. Satu situasi yang sungguh indah kalau dapat kita terapkan dalam hidup ini.
Setiap kali timbul suasana benci satu noda hitam akan bersarang di hati kita. Jika berkali-kali kita membenci sesuatu akan bertambah banyak noda-noda hitam bersarang di hati kita yang akan membuat hati berjelaga teruk dan sukar untuk membersihkannya. Tindakan yang paling baik ialah memaafkan. Maafkan angin walau pun angin itu menjatuhkan daun. Noda hitam tidak sempat bersarang di hati ketika kita segera nyahkan perasaan benci yang mulai akan hadir di hati kita.
Setiap kali musibah menjengah dalam kehidupan kita, anggaplah kedatangannya sebagai rahmat yang tersembunyi. Allah ingin menambah pahala jika kita bersabar. Berfikiran positif dan bertindak positif menghadapi dugaan hidup kerana manusia yang hidup pasti menghadapi masalah. Setiap masalah jika boleh kita atasi, akan memperkuatkan jiwa kita ke satu tahap yang lebih tinggi dan bermakna. Tidak ada sesuatu yang terjadi di alam maya ini tanpa sebab musababnya. Pasti ada hikmah yang terselindung di sebaliknya, kita patut merenungi setiap kejadian yang berlaku dan mencari sisi-sisi positif daripada setiap kejadian itu.
Muhasabah diri adalah tindakan yang terbaik dalam menghadapi setiap keadaan. Syukur kepada setiap kejadian yang baik dan bersabar kepada setiap musibah kerana semua yang berlaku adalah atas kehendak Allah. Peranan kita ialah berbuat yang terbaik sesuai dengan perintah Allah dan panduan Rasulullah S.A.W.
Mari kita amalkan sikap positif dalam hidup ini dan jangan membenci walau pun satu terhadap mereka yang menjatuhkan kita. Pasang strategi yang berkesan dan berusaha semula untuk mencapai kejayaan seperti daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Ismail Abdullah, Teras Jernang, 15 April 2013.
Jazakallahu khair pak lang diatas perkongsian & peringatan..
ReplyDeleteI just wanna say... this article can open my blind heart .
ReplyDeletethanks...
Infonya sangat bagus, sekarang saya mau lanjut baca artikel dari ente gan yang gak kalah menariknya,mengenai :
ReplyDeleteobat herbal
pemutih badan
obat asam urat
obat pelangsing
obat hernia
obat diabetes